Tips dari Bos HAUS! Supaya UMKM Bisa Naik Kelas
Berbekal modal minim, HAUS mulai berjalan.
“Setelah bisnis berjalan, saatnya melebarkan sayap ke pasar menengah ke atas, serta tampilan yang lebih bersih dengan alat yang lebih modern. Itu terwujud setelah HAUS! berdiri selama dua tahun,” jelasnya.
Kemudian, tips selanjutnya ialah ketika mendapatkan keuntungan, UMKM harus menginvestasikan lagi untuk mengembangkan usaha. HAUS!, misalnya, terus melakukan investasi karena berdasarkan riset, pasar minuman boba tumbuh delapan persen per tahun.
Hal penting lainnya, kata dia, tidak harus menyasar ke segmen kelas atas atau menengah. Jauh lebih penting ialah menjadi juara di kelas masing-masing. Dengan kata lain, yang lebih penting ialah bagaimana membesarkan usaha kita.
“Dari yang tadi tidak punya pembukuan, mulai tertib. Dari yang tadi tidak punya branding, cuma jual barang, sekarang sudah punya brand dikenal orang karena tiap segmen itu sama seksinya,” paparnya.
Gufron menambahkan, seiring waktu, dengan dana yang lebih besar, kepercayaan mulai muncul. HAUS! pun kemudian naik kelas tanpa meninggalkan market menengah ke bawah yang cukup besar. Ketika naik kelas, UMKM juga perlu menyediakan anggaran marketing sekitar lima persen dari omzet untuk membangun kesadaran secara online dan offline.
“Yang penting juga ialah tim atau organisasi. Saya mencoba mapping kekuatan dan kelemahan saya, sehingga merekrut orang yang punya kelebihan. Saya bikin tim, walaupun ada yang harus dibagi tapi itu tidak masalah karena usaha juga berkembang,” tegas Gufron. (mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!