Tips dari Pelatih Fisik Agar Tetap Bisa Berolahraga saat Puasa, Silakan Disimak
jpnn.com, JAKARTA - Olahraga memang tak dilarang saat umat islam menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini.
Namun, ada olahraga tertentu yang dianjurkan saat kondisi tubuh sedang berpuasa seperti yang dibeberkan oleh Pelatih Fisik Persis Solo, Sofie Imam.
Menurut pria yang juga pernah melatih di Malaysia itu, sebagai seorang atlet menjaga kondisi kesehatan dan kebugaran itu wajib meski berpuasa asalkan jangan salah memilih jenis olahraga. Sebab, kesalahan itu nantinya menjadi problem bagi tubuh.
Sofie menjelaskan, dalam kondisi berpuasa, pemain tidak dibenarkan melakukan olahraga dengan intensitas denyut nadi di atas 120 BPM. Selain itu, durasi latihan juga disarankan tidak boleh terlalu berlebihan.
"Beraktifitas fisik minimal 30 menit setiap harinya agar tubuh sehat, bugar, dan produktif. Bisa dengan jalan cepat, jogging dan Workout Exercise," ucapnya.
Bukan itu saja, latihan tidak harus dilakukan saat sore. Bisa saja latihan dijalankan ketika kondisi tubuh sudah menerima asupan nutrisi, misalnya pagi hari setelah sahur atau malam hari selepas berbuka puasa.
"Menurut segi pandang saya dilihat secara fisiologi olahraga ringan bisa dilakukan setelah sahur dan buka," ucap pria yang pernah menjadi pelatih fisik Timnas Indonesia U-19 tersebut.
Dia juga memberikan pesan kepada atlet, agar tidak mengonsumi makanan yang berminyak, tinggi lemak, dan juga tinggi kadar gula. Sebab, makanan dengan kandungan itu mudah diserap oleh tubuh.