Tips Mengamankan Uang dari Soceng, Jangan jadi Korban Selanjutnya
Singkatnya, pelaku membuat seseorang takut atau justru mempercayai mereka sepenuhnya untuk mencuri dana dari akun bank. Contoh sederhana dari kasus ini adalah panggilan palsu ke departemen IT dan menyamar sebagai karyawan perusahaan.
Korban lalu akan dimintai kata sandi, mengirim email phising yang menyerupai email resmi perusahaan, mendapatkan informasi log in mobile banking, atau bahkan melakukan serangan langsung di lokasi fisik.
Untuk kasus terakhir ini, biasanya penipu berpura-pura menjadi sopir pengiriman, CS atau Teller yang berkunjung langsung, atau petugas kustodian (pemberi jasa penitipan harta, bunga, transaksi, dll).
Cara Menghindari Kejahatan Soceng
Karena soceng melibatkan manipulasi psikologis untuk melakukan kejahatan, penting bagi setiap orang untuk meningkatkan kesadaran diri. Hal paling pertama yang perlu ditanamkan adalah kritis dan selalu curiga terhadap penawaran dan hadiah yang diberikan.
Modus penipuan ini juga diawali dengan membuat korban panik karena ancaman-ancaman seperti biaya tambahan, ATM dan rekening diblokir, tidak bisa melakukan transaksi, dan lain-lain.
BRI memberikan tips poin penting mencegah kejahatan soceng, berikut:
- Abaikan pesan dari nomor yang tidak dikenal.
- Tidak sembarangan klik link di email, WhatsApp dan aplikasi chatting lain, atau direct message sosial media.
- Pastikan kembali nama merchant saat bertransaksi menggunakan QRIS.
- Tidak mengunduh file .apk palsu.
- Jika sudah terlanjut klik file .apk palsu, cepat matikan koneksi data selular dan wifi pada perangkat lalu unisntall file tersebut.
- Bersihkan data dan cache aplikasi bodong.
- Rahasiakan data pribadi (username, PIN, OTP, Nomor CVV dan password).
- Segera hubungi Contact BRI 1500017 untuk melakukan pelaporan atas indikasi modus penipuan.
BRI juga meminta seluruh nasabah untuk tidak mudah percaya kepada pihak yang menawarkan jasa yang tidak jelas latar belakangnya. Jadi, pastikan dan cek validitasnya secara langsung.