Tito Karnavian, Bung Karno, dan Presiden Yugoslavia
jpnn.com - PALEMBANG – Komjen Pol Muhammad Tito Karnavian MH PhD, calon tunggal kapolri. Dua kata dari nama Tito Karnavian, lanjut peraih Ismail Djalili Award pada 27 Oktober 2014 lalu, diambil dari dua sumber.
Ayahanda Tito, H Achmad Saleh menjelaskan, nama “Tito”, diambil dari nama Presiden Yugoslavia, Joseph Broz Tito yang punya hubungan pertemanan sangat akrab dengan Presiden Soekarno.
Kedua Presiden ini, lanjut Saleh, adalah penggagas Gerakan Non-Blok pada 1961. Kebetulan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non Blok pertama diadakan di ibu kota Yugoslavia, Beograd.
“Saya mengagumi Joseph Broz Tito dan Soekarno,” lanjutnya saat ditemui Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) di Jalan Sambu No. 36 Rt 02 Rw 01, Kota Palembang, Sumsel.
Sedangkan Karnavian, lanjut Saleh, itu diambil dari kata Karnaval. “Saya juga sering mengurusi karnaval mahasiswa. Salah satunya karnaval di Pusri. Jadi, Karnavian itu saya ambil dari kata Karnaval,” lanjut mantan penyiar Radio Republik Indonesia (RRI).
Lebih lanjut, Tito Karnavian, lanjut Saleh, juga gemar membaca. Terutama cerita-cerita petualangan atau kepahlawanan di Amerika. “ Cerita-cerita detektif, dia juga senang. Dia memang rajin membaca,”ujarnya.
Tito Karnavian sendiri lahir di Papembang, 26 Oktober 1964. “Lahirnya di daerah Tangga Buntung,” lanjut Saleh. “ Sekolahnya, dari SD hingga SMA, semuanya di Palembang,” lanjutnya.
Tito bersekolah SD di kawasan Tangga Buntung 36 Ilir. Kemudian pindah sekolah ke SD Xaverius 4 Palembang hingga ke tingkat SMP Xaverius 2 Palembang. Sedangkan untuk sekolah tingkat SMA, Tito bersekolah di SMA Negeri 2 Palembang.