Tjokorda Pemecutan XI dan Eksistensi Kampung Muslim di Tengah Mayoritas Hindu
"Duka yang terjadi di Puri Pemecutan juga menjadi duka kami," kata Subawai kepada JPNN.com.
Mantan kepala dusun di Kampung Muslim itu menuturkan penguasa Puri Pemecutan secara turun-temurun mengayomi warga muslim dan menjaga keharmonisan antara penganut Hindu dengan umat Islam.
"Keberadaan beliau memimpin Puri Pemecutan mengikuti jejak para pendahulunya yang selalu aktif dalam kegiatan masyarakat, terutama di Kampung Islam Kepaon dan Serangan," ujar Subawai.
Memang Cok Pemecutan XI merupakan penganut Hindu. Namun, dia juga dikenal sangat memahami kehidupan Nabi Muhammad SAW.
"Bukan karena beliau mempelajari agama Islam, tetapi sebagai bukti bahwa ia ingin menyatu dengan semua rakyatnya dengan memahami keyakinan yang dianut rakyatnya," ulas Subawai.
Oleh karena itu, meski kini masyarakat tidak lagi hidup seperti pada zaman kerajaan di masa lampau, warga Kampung Islam tetap memperlakukan Cok Pemecutan layaknya seorang raja.
Subawai menganggap hal itu tak terlepas dari kemampuan luar biasa Cok Pemecutan dalam merangkul semua kalangan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung demi menjaga keharmonisan antar-umat beragama.
"Sikap toleransi yang beliau tumbuhkan di Denpasar merupakan wujud keharmonisan kelas dunia. Kami sungguh sangat kehilangan sosok Beliau," kata Subawai.
Duka mendalam atas kepergian Cok Pemecutan juga dirasakan warga muslim Kampung Bugis di Pulau Serangan, Denpasar Selatan.
Tokoh warga Kampung Bugis, Muhammad Syukur, menganggap Cok Pemecutan tetap rajanya.