TKDN dan O-City Hadirkan Sistem Manajemen Armada Berbasis ABT Pertama di Indonesia
Sementara itu, SVP solusi kota pintar dan transportasi di BPC, Tokhir Abdukadyrov menambahkan pihaknya percaya pada potensi PT TKDN untuk menawarkan solusi ABT AFC yang inovatif dan modern untuk operator angkutan umum, pemerintah kota, dan Kementerian Perhubungan.
Ini adalah inisiatif yang tidak diragukan lagi akan mendorong mobilitas negara ke depan, meningkatkan infrastruktur transportasi Indonesia di semua bidang - mulai dari transportasi umum hingga parkir, tol, dan lainnya.
"Kami membawa komuter lebih dekat ke ekosistem kota pintar. Kami sangat percaya pada tim PT TKDN yang ambisius dan kemampuan mereka untuk mengembangkan," kata dia.
Sistem ABT sendiri memiliki beberapa fitur utama di antaranya, tarif terpusat, produk/langganan prabayar, distribusi subsidi, perencanaan perjalanan dan pelacakan kendaraan, dan portal dan aplikasi.
“Sistem yang terintegrasi dan terpersonalisasi akan memudahkan tak hanya bagi pemerintah dan operator tapi juga penumpang. Penumpang juga tidak perlu lagi khawatir ketika kartu hilang atau tertinggal,” jelas David.
Sistem ABT membantu penyedia transportasi beralih dari sistem ticketing konvensional yang melibatkan tiket kertas, tiket magstripe atau pembayaran tunai dan beralih ke sistem pembayaran transportasi yang terintegrasi dan modern yang menjadikan perjalanan masyarakat terasa lebih mulus (seamless).
Bagi operator, sistem seperti itu sangat bermanfaat karena biaya operasional lebih rendah dibandingkan dengan pembayaran angkutan perkotaan saat ini yang sudah menggunakan kartu nontunai, tetapi memerlukan pemrograman ulang yang konstan.
“Saat ini, perusahaan berhasil menyelesaikan penerapan lokal untuk sistem ABT di beberapa kota dan kini siap untuk peluncuran nasional,” tandas David. (ddy/jpnn)