TNI Gagalkan Penyelundupan 1 Ton Sabu-Sabu, Itu Tandanya...
jpnn.com, JAKARTA - Terbongkarnya upaya penyelundupan sabu-sabu seberat satu ton oleh Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) TNI Angkatan Laut, menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi bidikan pasar narkoba internasional.
Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy mengatakan sabu-sabu lebih satu ton yang disita tersebut menunjukkan bahwa barang haram itu masih menjadi ancaman yang nyata buat republik ini.
"Jumlah yang sedemikian besar merupakan tanda bahwa pasar di Indonesia sangat besar dan tak salah jika sekarang dalam situasi darurat narkoba," kata Aboe, Minggu (11/2).
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengapresiasi kerja KRI Sigurot-864 yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika yang dibawa oleh Kapal MV Sunrise Glory. Narkoba disamarkan di antara tumpukan karung beras.
Menurut Aboe, hal ini menunjukkan bahwa berbagai macam modus selalu digunakan oleh para bandar narkoba lintas negara. "Karena itu, harus selalu waspada dan meningkatkan keahlian dalam bidang ini," ujarnya.
Aboe berpendapat ada dua langkah yang dapat dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengamankan jalur laut dari para bandar narkoba.
Pertama, kata dia, untuk meningkatkan pengamanan di laut tidak salah jika BNN bekerja sama dengan TNI AL yang ditugaskan di perbatasan. "Dengan demikian benteng kita terhadap narkoba akan semakin kuat," ujarnya.
Kedua, lanjut dia, perlu peningkatan operasi inteljen di bidang narkotika agar bisa diantisipasi banyaknya pengiriman barang laknat itu ke Indonesia dengan berbagai modusnya.