Tol Japek Selalu Macet, ini Solusi yang Ditawarkan Kemenhub
jpnn.com, JAKARTA - Kemacetan yang terjadi di tol Jakarta-Cikampek (Japek) selama ini akibat pembangunan Proyek Strategis Nasional seperti tol elevated, kereta api cepat, dan LRT tengah dirumuskan jalan keluarnya oleh Kementerian Perhubungan khususnya
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tengah merumuskan jalan keluar terkait kemacetan terjadi di tol Jakarta-Cikampek (Japek) akibat pembangunan Proyek Strategis Nasional seperti tol elevated, kereta api cepat, dan LRT.
“Ada beberapa hal yang kami bahas dalam rapat yaitu aspek manajemen rekayasa lalu lintas, penindakan kendaraan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL), pengawasan kendaraan truk dan kelengkapannya yang berhenti di pinggir jalan ruas tol JORR E2, aspek manajemen proyek," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi.
Selain itu juga pelibatan Dirjen Perkeretaapian untuk koordinasi pekerjaan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), serta akan ada evaluasi periodik per minggunya oleh tim ad hoc dari Bina Marga.
Mengenai Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) akan dilakukan pembagian lajur, yaitu lajur 1 dan 2 untuk kendaraan truk golongan III-V, sementara lajur 3 dan 4 untuk kendaraan golongan I-II.
"Terkait MRLL ini kami juga mengubah semua imbauan menjadi larangan, serta penambahan area pemberlakuan aturan ganjil genap di GT Tambun. Dan juga kami siapkan Transjabodetabek Premium di GT Tambun sebagai kompensasi,” tutur Budi.
Terkait ODOL di tol Japek akan dilakukan penambahan frekuensi pengawasan serta perubahan metode penindakan ODOL.
“Jika ditemukan pecah ban atau patah as akan ditilang jika memang hal tersebut karena ODOL kemudian diturunkan muatannya dan dikeluarkan di pintu tol terdekat. Biaya akan dibebankan kepada operator truk,” jelas Budi.