Tolak Akreditasi Sekolah jadi Acuan Kuota Undangan
Menanggapi hal tersebut, beberapa kepala SMA negeri maupun swasta menyatakan tidak setuju jika akreditasi sekolah dijadikan acuan penerimaan mahasiswa baru (maba).
”Kami belum menerjemahkan aturan itu. Yang jelas, berapa pun kuotanya, kami tetap menyiapkan anak-anak (masuk PTN favorit),” kata Kepala SMA Islam Malang Sularto, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).
Dia menambahkan, pihaknya masih akan tetap mengirimkan sebanyak-banyaknya siswa terbaik di sekolah. Tidak menghiraukan pembatasan pendaftarannya.
”Terserah di sana (PTN) mau menerima berapa, yang pasti kami tidak membatasi siswa yang mendaftar,” kata dia.
Masalah diterima atau tidak, masih kata Sularto, itu urusan belakang. Dia menyampaikan, jalur SNM PTN merupakan salah satu hal yang dibutuhkan sekolah.
Pasalnya, hal itu juga berpengaruh pada kualitas sekolah.
”Kemarin (tahun lalu) kami berhasil meluluskan siswa 8 kelas, selanjutnya naik menjadi 10 kelas,” terangnya.
Pihaknya tidak memperhitungkan kuota, karena itu merupakan urusan perguruan tinggi. Pihak sekolah hanya bertugas mengirimkan siswa-siswi berprestasinya agar masuk ke PTN yang diinginkan.