TOP! BRI Salurkan KUR Super-Mikro Rp6 Triliun dalam 2 Bulan, Jangkau 700 Ribu Lebih Nasabah
Di sisi lain, Supari juga menjelaskan strategi lain terkait dengan pengembangan UMKM khususnya di segmen mikro. Strateginya adalah bagaimana menumbuh-kembangkan nasabah-nasabah yang sudah ada.
“Hari ini kami terus melakukan pemberdayaan dan terus membuka akses baru, khususnya terkait dengan bagaimana gerakan ekonomi di grass root ini semakin berputar lebih cepat di tengah pandemi,” ujarnya.
BRI telah menggelar ribuan aktivitas pemberdayaan dengan menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah-nasabah BRI mulai dari pemberdayaan online sampai dengan nasabah BRI bisa menemukan business process dan business model baru.
“Pasar-pasar yang sering buka-tutup sekarang BRI mencoba melakukan pemberdayaan di pasar sehingga pasar bisa sustain, buka, terjadi transaksi dengan bussiness model baru. Termasuk meng-online kan transaksi di pasar. Saat ini sudah tercatat ada lebih dari 4.500 pasar sudah menggunakan platform web pasar BRI atau mungkin di lapangan dikenalkan dengan nama pasar.id. Kira-kira seperti itu di level bagaimana mebumbuh-kembangkan yang exsisting customer,” papar Supari.
Salah satu nasabah BRI yang menikmati fasilitas pinjaman KUR Super Mikro yakni Meta Yuliana Pratiwi (28) yang sebelumnya berprofesi sebagai Sales Promotion Girl (SPG) lintas acara.
Namun akibat pandemi, dirinya harus diberhentikan dari pekerjaannya.
Alhasil, perempuan asli Jakarta ini harus memutar otak agar bisa bertahan hidup di tengah pandemi. Hingga akhirnya, mulai Mei 2020, Meta memberanikan diri membuka usaha di bidang kuliner. Dia mulai membuat makanan beku siap masak (frozen food) dengan merek 'Ngunyah Kuy!'.
Hingga 5 bulan menggeluti bisnis makanan beku, Meta masih belum terpikir untuk memperluas usaha atau permodalannya melalui pinjaman ke bank. Dia lantas kesulitan karena harus mengandalkan omzetnya setiap hari untuk diputar sebagai modal belanja kebutuhan usaha.