Top, Pak Bamsoet Terima Anugerah Warga Kehormatan Utama Korps Brimob Polri
Antara lain Operasi Trisula menghadapi pemberontakan PKI 1948 di Madiun, penumpasan gerakan separatis seperti DI/TII pimpinan SM Kartosuwiryo di Sulawesi Selatan dan Aceh.
Kemudian, Angkatan Ratu Adil (APRA) pimpinan Kapten Raymond Westerling di Kota Bandung (1950), Republik Maluku Selatan (RMS) yang diproklamirkan Dr. Soumokil (1950), hingga Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) tahun 1958.
"Brimob juga banyak terlibat dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Antara lain dalam konfrontasi dengan Malaysia tahun 1953 dan aneksasi Timor Timur tahun 1975," papar Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meyakini di usianya yang ke-75 tahun, Brimob makin profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Antara lain dalam Jibom (penjinakan Bom), Resmob (Reserse Mobil, Wanteror (Perlawanan Teror), SAR (Search and Rescue), serta PHH (Penanggulangan Huru Hara).
Bamsoet menjelaskan bahwa seiring tumbuh dan berkembangnya demokrasi, memberikan kebebasan kepada setiap warga menyampaikan pendapatnya di muka umum yang biasanya diwujudkan dalam bentuk demonstrasi
Perlu diingat, kata Bamsoet, demonstrasi tidak sama dengan anarki.
Ia menegaskan bahwa demonstrasi dibolehkan, namun anarki tak dibenarkan karena hanya akan menyebabkan kesengsaraan kepada warga masyarakat lainnya.