TOP! Pesona Indonesia Membius Pameran Industri Kreatif Legendaris Inacraft 2017
jpnn.com - Seminar bertema 'Identity of Traditional Craft & Local WIsdom, In Modern Lifestyle' yang digelar Kementerian Pariwisata di INACRAFT 2017 berhasil menyita perhatian orang banyak.
Wirausahawan, UKM, anggota AHPADA, BPD/BPC ASEPHI, pekerja seni, pengamat handicraft hingga akademisi, semua diajak bergotong royong membangun pariwisata.
“Iya, semua kami ajak sama-sama membangun pariwisata. Handicraft domainnya memang ada di Kementerian KUKM. Tapi saat sudah mulai dipamerkan, dikomersialisasi, dan dipromosikan untuk memperkuat destinasi wisata, sudah menjadi tugas dan wilayah Kemenpar. Dua-duanya harus saling support karena pariwisata menjadi core business Indonesia,” kata Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, Kamis (28/4).
Kemenpar sadar bahwa kunci pariwisata adalah penyumbang PDB, Devisa dan lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat.
PDB pariwisata menyumbangkan 10 persen PDB nasional, dengan nominal tertinggi di ASEAN. Kedua, PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8 persen dengan trend naik sampai 6,9 persen, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan.
Ketiga, devisa pariwisata USD 1 Juta, menghasilkan PDB USD 1,7 Juta atau 170 persen. Itu terbilang tertinggi dibanding industri lainnya.
Bahkan sampai urusan tenaga kerja, sektor Pariwisata juga terlihat sangat oke. Saat ini sumbangsihnya menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 8,4 persen secara nasional dan menempati urutan ke-4 dari seluruh sektor industri.
Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30 persen dalam waktu 5 tahun. “Itu sebabnya semua lini kami ajak bergotong royong membangun pariwisata. Pak menteri sering menyebutnya sebagai Indonesia Incorporated,” ungkapnya.