Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Topik yang Banyak Dihindari, Tapi Banyak yang Bertanya: Kematian Karena COVID-19

Kamis, 05 Agustus 2021 – 11:17 WIB
Topik yang Banyak Dihindari, Tapi Banyak yang Bertanya: Kematian Karena COVID-19 - JPNN.COM
Angka kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia terus meningkat. (Reuters: Ajeng Dinar Ulfiana)

Selain itu, ada juga penyebab kematian COVID-19 lainnya, namanya badai sitokin.

Ini terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah dalam jangka waktu yang sangat cepat sehingga membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat.

"Sistem imun kita yang menyembuhkan [COVID-19]. Dalam seminggu pertama, sistem imun kita berjuang dalam melokalisir virus," katanya.

"Tapi, masuk di minggu kedua, virusnya memang jatuh, betul virusnya berkurang, tapi sistem imunnya berlebihan. Makanya ada badai sitokin."

Menurut laporan CDC, lebih dari 80 persen kematian akibat COVID-19 terjadi pada mereka yang usianya lebih dari 65 tahun, sementara 45 persen pada mereka di atas 45 tahun.

Syok septik dan kerusakan banyak organ akibat radang paru-paru kronis supuratif merupakan sebab kematian paling umum, menurut penelitian pada jenazah COVID-19 di Jerman Februari tahun ini.

Pasien yang mereka teliti memiliki penyakit komorbid seperti hipertensi, penyakit jantung iskemik, dan obesitas.

Apakah jenazah COVID-19 masih bisa menularkan virus?

Menurut organisasi forensik Amerika Serikat, National Association of Medical Examiners (NAME), "risiko menularkan COVID-19 melalui droplet setelah meninggal dunia dianggap minim", namun mungkin saja terjadi.

Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia sudah mencapai angka 100 ribu dan diperkirakan akan terus bertambah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close