Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Topik yang Banyak Dihindari, Tapi Banyak yang Bertanya: Kematian Karena COVID-19

Kamis, 05 Agustus 2021 – 11:17 WIB
Topik yang Banyak Dihindari, Tapi Banyak yang Bertanya: Kematian Karena COVID-19 - JPNN.COM
Angka kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia terus meningkat. (Reuters: Ajeng Dinar Ulfiana)

Ini karena kondisi penderita COVID-19 yang seharusnya bisa ditangani lebih cepat, jadi terlambat karena mereka percaya pada hoaks sehingga enggan ke rumah sakit.

Salah satu kejadiannya pernah dilaporkan ABC Indonesia tentang seorang bapak di Bandung, Jawa Barat, yang meninggal karena COVID-19 setelah "termakan oleh hoaks" bahwa rumah sakit meng-COVID-kan pasiennya.

Karena percaya pada hoaks tersebut, ia menolak untuk dibawa ke rumah sakit.

"Itu lebih mematikan. Kebayang kalau satu juta orang itu cuek. Wah," kata dr Fajri.

Jadi apa kriteria pasien meninggal karena COVID-19?

Ada tiga poin menurut Kementerian Kesehatan RI:

  • Jenazah suspek dari dalam rumah sakit sebelum keluar hasil swab, termasuk pasien DOA (Death on Arrival) rujukan dari rumah sakit/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, baik sebelum dan setelah autopsi klinis dan medikolegal bila diperlukan penegakan sebab kematian
  • Jenazah pasien dari dalam rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai kasus konfirmasi/probable COVID-19
  • Jenazah dari luar rumah sakit, yang memenuhi kriteria konfirmasi/suspek COVID-19, baik sebelum dan setelah autopsi klinis dan medikolegal bila diperlukan penegakan sebab kematian

Dokter Fajri mengatakan jenazah yang mengembalikan hasil positif tes antigen juga sudah bisa dinyatakan meninggal karena COVID-19.

"Jadi misalnya orang meninggal, demam, batuk, pilek, sesak, terus meninggal belum sempat di PCR, kemudian antigen positif, ya udah itu bisa dibilang COVID," kata dr Fajri.

Bagaimana dengan orang yang meninggal dunia sebelum hasil tes PCR keluar?

Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia sudah mencapai angka 100 ribu dan diperkirakan akan terus bertambah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close