Torang Samua Basudara, Konflik Ambon Jangan Terulang di Sulut!
Pimpinan dan tokoh agama Sulut menyerukan serupa. Ketua BPMS GMIM Pdt HWB Sumakul mengajak umat Kristen untuk tetap tenang dan tidak mudah tersulut emosi.
Dia berpendapat, segala upaya dalam mendukung NKRI adalah sikap GMIM. GMIM adalah organisasi agama besar di Sulut yang mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga gerakan apapun yang mencoba merusak NKRI akan dilawan.
Namun sebagai orang Kristen, harus mendoakan setiap musuh yang dihadapi. “Memancarkan kasih berdasarkan firman. Yesus sudah menggambarkan secara jelas dalam Matius 5 : 13-16 tentang garam dan terang dunia. Demikian juga Paulus dalam 1 Korintus 13,” ungkapnya.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Manado Ida Bagus Ketut Alit juga senada. “Saya mengimbau kepada masyarakat Manado dan bahkan Sulawesi Utara kiranya tidak mudah terprovokasi,” ungkapnya.
Dia mengajak setiap warga untuk berefleksi dan meningkatkan kehidupan spiritual. “Banyak berdoa agar selalu diberikan kehidupan yang damai dan saling mengasihi sesama anak bangsa, demi keutuhan NKRI,” katanya.
Pimpinan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Pdt Ronald Rantung mengatakan, masyarakat Sulut selama ini hidup berdampingan dan menerima perbedaan.
Dia menilai, penolakan terhadap FH bukan berarti warga Sulut membenci suku, agama, dan ras tertentu, tapi karena mencintai toleransi yang selama ini sudah dipelihara.
Karena FH beberapa kali diduga mengeluarkan pernyataan intoleran. Namun dia meminta, warga tidak terprovokasi oleh oknum tertentu yang ingin melihat terjadi kerusuhan di Sulut.