Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tragedi JPO Maut Buka Kotak Pandora, Polisi Usut Anggaran Perawatan

Selasa, 27 September 2016 – 11:12 WIB
Tragedi JPO Maut Buka Kotak Pandora, Polisi Usut Anggaran Perawatan - JPNN.COM
Salah satu JPO di Jakarta. Foto: Indopos

jpnn.com - JAKARTA - Robohnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Minggu yang mengakibatkan tiga orang tewas dan tujuh orang terluka, (dalam pemberitaan sebelumnya disebut jumah korban meninggal 4 dan enam korban luka, hal ini sekaligus sebagai ralat, Red) pada Sabtu (24/9) lalu tengah serius diusut kepolisian. 

Bahkan jajaran Polres Jakarta Selatan diperintahkan untuk juga mengusut penggunaan anggaran perawatan JPO  yang sudah dialokasikan dari APBD DKI Jakarta kepada Dinas Perhubungan, khususnya Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan.

Karena kalau memang ada anggaran perawatan dan anggarannya digunakan lantas kenapa masih ada JPO yang roboh dan menyebabkan orang menjadi celaka.

”Jadi saya sudah perintahkan Kapolres (Jakarta Selatan), itu’kan jembatan ada (anggaran) maintenance-nya. Tapi coba kami lihat dulu apakah memang ada biaya maintenance-nya. Kalau ada, kenapa tidak dilakukan, atau kalau memang  belum ada ya gak masalah. Makanya saya perintahkan Kapolres-nya untuk melakukan penyelidikan,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/9/).

Dipastikan Iriawan, penyelidikan yang diperintahkannya itu untuk menelusuri soal ada tidaknya biaya perawatan JPO tersebut. Sebab kalau memang ada anggaran perawatan JPO namun  perawatan dan pengecekan tidak dilakukan, maka pihaknya akan mencari siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Kemudian kalau memang ditemukan adanya unsur kelalaian, maka akan diselidiki dan disidik untuk menentukan tersangka dalam kasus tersebut.

”Begini, kalau memang ada (biaya untuk perawatan) kami akan minta pertanggungjawaban, karena kenapa gak dilakukan. Sehingga akibat kelalaian tidak dilakukan maintenance sehingga terjadi kerusakan, keropos, ada angin diterpa jatuh, lalu menimpa orang. Itu semua yang sedang kami dalami,” tutur Iriawan.

Tetapi sejauh ini, lanjut  Iriawan pihaknya belum memeriksa pihak Dinas Perhubungan terkait peristiwa tersebut.”Nanti kita akan lihat. Harus dilihat dulu Dishub atau di bagian apa, ada gak biaya maintence itu. Kalau sudah (ada) ya kenapa (terjadi roboh), kalau belum kenapa tidak dilakukan,” terang mantan Kapolda Jawa Barat ini.

JAKARTA - Robohnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Minggu yang mengakibatkan tiga orang tewas dan tujuh orang terluka, (dalam pemberitaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News