Tragis, Nenek 80 Tahun Tewas Terpanggang di Gubuk Bambunya
"Kondisi apinya juga besar, jadi kami tidak berani masuk untuk menolongnya lagi,” urainya kepada Radar Mojokerto (Grup JPNN.com) kemarin.
Warga yang melihat kejadian itu juga tidak henti-hentinya teriak minta tolong dan memadamkan dengan air seadanya dan dengan alat yang manual dan minim. Namun karena kobaran api yang begitu besar usahanya pun sia-sia dan rumah yang terbuat dari anyaman bambu tersebut ludes tak tersisa akibat terbakar.
"Sulit air, apalagi tadi malam kondisi sepi, tidak ada orang laki-laki sama sekali, akhirnya ya kami sesama perempuan yang mencoba berusaha memadamkannya,” ungkapnya.
Tragisnya lagi, kata warga, pihak kepolisian setempat dan pihak berwenang terlambat datang ke lokasi kebakaran.
"Kami coba hubungi tadi malam tapi tidak kunjung datang. Tadi pagi saat olah TKP baru datang ke sini,” sesal warga.
Kapolsek Kemlagi AKP Subiyanto, saat dikonfirmasi, membantah atas ketidakdatangan anggotanya ke lokasi saat kebakaran berlangsung.
"Tiga anggota kami, dini hari pukul 00.30 langsung ke TKP, mungkin warga sekitar tidak mengenalnya, memang berpakaian preman,” ungkapnya.
Menurutnya, memang diakuinya dalam olah TKP pihaknya terjun langsung pada keesokan harinya.