Transaksi Hunian Meningkat, BTN: Geliat Properti Lebih Tinggi pada Kuartal II 2021
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir angka pertumbuhan ekonomi naik sebesar 7,07 persen per kuartal II-2021.
Hal ini juga terlihat dari mulai adanya kenaikan transaksi jual-beli hunian sepanjang semester I-2021.
“Geliat bisnis properti tampak pada data pertumbuhan sektor perumahan dan real estate yang meningkat 2,82% secara YoY pada kuartal II-2021, lebih tinggi dari pertumbuhan di kuartal II-2020 dan kuartal IV-2020 yang masing-masing sebesar 2,31% dan 1,25%,” ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam jumpa pers Himbara bertajuk 'Optimisme untuk Indonesia', yang digelar secara virtual, Kamis (5/8).
Adapun beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan di sektor perumahan disumbang oleh beberapa regulasi, subsidi maupun stimulus dari pemerintah yang terdiri dari OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan berupa penurunan beban risiko ATMR, pelonggaran LTV, insentif pajak, subsidi bunga dan lainnya.
“Kebijakan tersebut membuat sektor perumahan menunjukan pertumbuhan yang positif sepanjang pandemi ini meski pertumbuhan total kredit sektor perbankan sempat engalami kontraksi. Hal ini menunjukan optimisme bahwa sektor perumahan akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi nasional,” urainya.
Haru mengatakan, pada kuartal II-2021 harga rumah secara nasional menunjukan angka yang relatif stabil yaitu pada angka 5,02% secara YoY terutama didorong oleh kenaikan signifikan dari HPI rumah tipe 70 m2 sebesar 6,08%.
“Dari pertumbuhan tersebut kami meyakini BTN akan terus menjajaki peluang-peluang bisnis yang berpotensi besar seperti peluasan bisnis KPR melalui kerja sama instansi pemerintah, juga swasta diantaranya dengan BP Tapera, lalu TNI Angkatan Darat dan lainnya,” ujarnya.
Dengan pertumbuhan tersebut, BTN yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus stabil.