Trauma Tindak Anarkis, Anggota Panwas Tewas
Minggu, 16 Mei 2010 – 20:30 WIB
“Dimulai dari mereka merusak mobil, teriak-teriak, dan maki-maki kami. Menjelang sore, kondisi kian memanas dan mereka beringas. Tapi akhirnya kami berhasil meloloskan diri setelah merusak pintu belakang kantor kami. Di sela-sela bagaimana memikirkan keselamatan kami, kami masih sempat untuk menyelamatkan berkas-berkas penting, seperti laporan dan penanganan pelanggaran. Lebih penting lagi, ribuan Form C-1 yang berisi data-data hasil pemungutan dan penghitungan suara per TPS di seluruh Sibolga. "Alhamdulillah, berhasil kami selamatkan," imbuh Sofyan, seperti dirilis Bagian Humas Bawaslu.
Hingga tadi malam, Sofyan mengaku mendapat banyak teror. Pesan dengan nada ancaman pembunuhan masuk ke segenap anggota Panwas. Ada yang melalui telpon seluler, ada yang mendatangi langsung ke rumah Panwas, hingga mengintimidasi kepada anggota keluarga anggota Panwaslu di sana.
“Jujur saja, saya dan anggota Panwas trauma dengan kejadian yang menimpa kami. Terakhir-terakhir ini kami tak berani angkat telpon seluler kami, apalagi dari nomor yang saya tidak ketahui. Apalagi untuk kembali ke rumah, ada rasa khawatir dengan keamanan kami," Sofyan Nasution, yang juga Wakil Ketua GP Anshor Sumatera Utara.