TS3 BP20
Oleh Dahlan Iskan
Dari dialog pendek di tengah lapangan itu saya tahu belum tentu BP20 akan jadi pelatih. Atau akan jadi pelatih.
Namun kecerdasan BP20 --termasuk di luar lapangan-- membuatnya terbuka untuk menjadi apa saja. Termasuk bila, misalnya, membuka usaha kuliner.
BP20 pandai memasak. Apalagi istrinya.
Untuk sementara ia akan menikmati tidur dulu. Bisa bangun siang. Dan --saat bangun itu-- minum teh panas tanpa gula.
Di tengah lapangan itu BP20 memberikan pidato singkat. Pidato perpisahan yang tidak mengharapkan haru.
Isinya konsisten dengan blognya. Agak berfilsafat. "Lelaki sejati tidak akan menangis. Hanya hatinya yang berdarah-darah," katanya.
Justru beberapa pengurus Persija yang malah kelihatan terisak.