Tuan Rondahaim Saragih Pantas Menerima Anugerah Pahlawan Nasional 2024
Apakah Iriana Jokowi menyadari bahwa Tuan Rondahaim Saragih, Tokoh Pejuang Kemerdekaan asal Simalungun, belum juga diakui dan menerima anugerah pahlawan nasional dibanding 12 Pahlawan Nasional dari suku-suku lainnya di Sumatera Utara?
Akankah keputusan politik dalam penetapan pahlawan nasional 2024 kembali meniadakan Mutiara Indonesia dari Tanah Simalungun?
Untuk menyegarkan para pengambil kebijakan, mari kita telusuri berbagai fakta dari berbagai dokumen hasil penelitian para ahli sejarah.
Motif utama perang Tuan Rondahaim Saragih untuk menyelamatkan perekonomian rakyat Simalungun, apalagi saat itu, Bandar Khalifa yang menjadi pintu keluar ekspor hasil bumi Simalungun sudah dikuasai penjajah Belanda.
Tuan Rondahaim Saragih memiliki integritas dan keteladanan sebagai Pemimpin: Menolak tawaran Belanda menjadi Raja Besar di antara raja-raja di Simalungun, selalu menolak undangan dari Residen Sumatera Timur dan tidak pernah berkompromi dengan penjajah Belanda hingga akhir hayatnya.
Tuan Rondahaim Saragih konsisten menggalang persatuan dengan para pemuka Batak dan Lintas Etnik dilihat secara genealogis, kronologis dan strategis.
Selain itu, Tuan Rondahaim Saragih juga memiliki relasi tradisional dengan Sisingamangaradja, Aceh, Gayo, dan Melayu melawan Penjajah Belanda (Spirit Persatuan Boedi Oetomo lahir 1908).
Penjajah Belanda mengakui keunggulan strategi perang Tuan Rondahaim Saragih: local genius; memanfaatkan topografi (bentang alam) dan teknik perang gerilya.