Tukang Cukur & Perang Salib, Lho Apa Hubungannya?
Le Barbour bertugas memeriksa dan mendata tukang cukur mana yang memenuhi standar, dan mana yang tidak di wilayah London.
"Le Barbour melakukan inspeksi bulanan. Memastikan tukang cukur mengikuti aturan," ungkap Victoria.
Dalam perkembangannya, tak sedikit tukang cukur yang ikut pelatihan standar ilmu bedah.
Alhasil, pada 1300-an, tukang cukur di Inggris terbagi menjadi dua. Yang satu berlatih standar ilmu bedah, dan satunya tidak.
Perbedaan itu nampak pada tiang di depan tempat praktek. Tiang tukang cukur garis-garis biru putih. Dan tiang ahli bedah garis-garis merah dan putih.
Tiang bergaris merah putih untuk ahli bedah lantaran dalam prakteknya, si empunya barbershop punya kebiasaan menjemur perban bekas pakai yang berlumuran darah di sebuah tiang depan tempat prakteknya.
Karena ditiup angin, perban itu melilit tiang. Menimbulkan variasi merah putih. Lama kelamaan, itu menjadi pertanda.
Pada 1450, Parlemen membuat aturan, barbershop yang buka praktek cukur rambut, sedot darah, cabut gigi, perawatan luka dan bedah ringan, "harus memiliki ijazah yang ditandatangani oleh dua tukang cukur terlatih dan dua ahli bedah," tulis Victoria.