Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tukang Cukur & Perang Salib, Lho Apa Hubungannya?

Sabtu, 28 Januari 2017 – 16:49 WIB
Tukang Cukur & Perang Salib, Lho Apa Hubungannya? - JPNN.COM
The Roots Barbershop di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 Januari 2017. Perhatikan kode merah putih biru di depan pintunya. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Le Barbour bertugas memeriksa dan mendata tukang cukur mana yang memenuhi standar, dan mana yang tidak di wilayah London.

"Le Barbour melakukan inspeksi bulanan. Memastikan tukang cukur mengikuti aturan," ungkap Victoria.

Dalam perkembangannya, tak sedikit tukang cukur yang ikut pelatihan standar ilmu bedah. 

Alhasil, pada 1300-an, tukang cukur di Inggris terbagi menjadi dua. Yang satu berlatih standar ilmu bedah, dan satunya tidak. 

Perbedaan itu nampak pada tiang di depan tempat praktek. Tiang tukang cukur garis-garis biru putih. Dan tiang ahli bedah garis-garis merah dan putih.

Tiang bergaris merah putih untuk ahli bedah lantaran dalam prakteknya, si empunya barbershop punya kebiasaan menjemur perban bekas pakai yang berlumuran darah di sebuah tiang depan tempat prakteknya. 

Karena ditiup angin, perban itu melilit tiang. Menimbulkan variasi merah putih. Lama kelamaan, itu menjadi pertanda. 

Pada 1450, Parlemen membuat aturan, barbershop yang buka praktek cukur rambut, sedot darah, cabut gigi, perawatan luka dan bedah ringan, "harus memiliki ijazah yang ditandatangani oleh dua tukang cukur terlatih dan dua ahli bedah," tulis Victoria.

SEMACAM kode, barbershop kompak memajang lampu bergaris-garis merah putih biru di depannya. Coba saja perhatikan kedai cukur pria yang kini tumbuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close