Tumpeng Indonesia Curi Perhatian Delegasi Sidang Umum WIPO
Penyanyi sekaligus musikus Chandra Darusman menjadi dirigen pada pertunjukan angklung itu. Chandra yang sebelumnya dikenal sebagai musikus jazz, kini tinggal di Jenewa dan bekerja di WIPO sebagai perwakilan Indonesia.
Rombongan musikus angklung yang terdiri dari staf dan pegawai Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa itu membawakan lagu-lagu. Aksi mereka mendapat aplaus para delegasi Sudang Umum WIPO.
“Indonesia juga menampilkan pesona tarian tradisional Tari Piring asal Sumatera Barat. Dan sejumlah delegasi yang hadir memuji acara WIPO kali ini seperti hari untuk Indonesia,” ucap Aidir.
Sedangkan Direktur Merek DJKI Kemenkumham Fathurrahman menambahkan, Indonesia mendapat tempat istimewa dalam Sidang Umum WIPO ke-57 di Jenewa. Apalagi 188 delegasi WIPO ikut merayakan masuknya Indonesia sebagai ke-100 Protokol Madrid.
"Ya ini memang pertama kali Indonesia dapat kesempatan yang begitu dominan di Sidang Umum WIPO," ucapnya.
Fathurrahman melanjutkan, puncaknya adalah ketika Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly menyerahkan instrumen aksesi Protokol Madrid kepada Direktur Jenderal (Dirjen) WIPO Francis Gurry. Menteri Yasonna kemudian diberi kesempatan menyampaikan sambutan pelaksanaan ASEAN IP Exhibition dalam rangka ulang tahun ASEAN yang ke-50.
Yasonna dalam sambutannya secara khusus menyinggung ekshibisi terkait Indikasi Geografis ASEAN. “Menkumham RI menjadi satu-satunya delegasi dunia dari 188 negara anggota WIPO yang diminta menyampaikan pidato di atas podium WIPO bersama Dirjen WIPO Francis Gurry,” tutur Fathurrahman dengan nada bangga.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia/Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB dan Organisasi-organisasi Internasional Lainnya yang Berkedudukan di Jenewa. Hasan Kleib juga menyampaikan sambutannya. “Kemudian Dirjen Kekayaan Intelektual Aidir Amin Daud juga diberi kesempatan untuk menyampaikan statemen mewakili sepuluh negara ASEAN,” tambahnya.(adv/jpnn)