Tunggu Ahli
Oleh: Dahlan Iskan"Hari itu ia tidak mau sekolah sore. Rewel. Minta ikut saya pergi ke kantor," ujar Fadil. Maka si anak diajak muter-muter dahulu. Bersama ibunya.
Di tengah jalan terjadilah gempa. Ia bergegas membalik mobil. Pulang. Dari luar rumahnya terlihat utuh. Ia lihat rumah ustaz yang untuk sekolah agama itu runtuh. Empat murid meninggal di dalam reruntuhan.
Jumlah itu mestinya lima kalau si anak tidak rewel.
Saya melewati reruntuhan itu menuju ladang kacang yang sudah jadi kebun tenda.
Hari sudah hampir pukul 9 malam. Hujan masih terus turun renyai-renyai. Suara orang selawatan datang dari dalam sebuah tenda.
Hanya suara salawat nabi itu yang memecah kesunyian malam. Selebihnya gelap. Senyap. Basah. Udara dingin. (*)
Video Terpopuler Hari ini: