Tunggu Perpres BOP Tuntas, Labuan Bajo Terus Berbenah
Namun, pengembangan Labuan Bajo juga harus didukung aksesibilitas. Pemerintah sedang mempercepat upaya mewujudkan Bandara Komodo sebagai international airport.
Untuk itu pula ada uji coba penerbangan malam di Labuan Bajo dengan jadwal keberangkatan pukul 19:00. “Perlu tambahan fasilitas navigasi pesawat,” kata Shafa.
Sedangkan untuk akses laut, PT ASDP akan membangun marina. Lokasi untuk marina itu meliputi area tempat pelelangan ikan (TPI). Berdasar koordinasi dengan DPRD, TPI pengganti harus siap sebelum penutupan akses nelayan ke TPI lama,” katanya.
Pemerintah juga memoles akses darat. Sejak 2016, KemenPUPR membangun jalan Labuan Bajo-Terang Kedindi I, II, III, IV dan V. “Dan persiapan Jalan Utara Terang-Kedindi lanjutan di 2017,” katanya.
Hanya saja, untuk amenitas memang masih perlu tambahan. Data terakhir menunjukkan ada permohonan pembuatan homestay sebanyak 303 kamar. Jumlah itu meliputi renovasi kamar dan pembangunan vila baru.
Rencananya memang ada pembangunan hotel. Ayana Group bahkan akan membangun hotel dengan 150 kamar di Waecicu. “Tapi masih menunggi IMB (izin mendirikan bangunan, red),” papar Shafa.
Sedangkan untuk menggenjot sumber daya pariwisata, Labuan Bajo akan punya Akadememi Pariwisata. “Sudah diusulkan bupati dan akan ditindaklanjuti Kemristekdikti,” sebutnya.
Selain itu, ada persoalan dalam mengajak pelaku industri pariwisata untuk bergabung ke Indonesia Travel Xchange (ITX). Sejauh ini jumlah pelaku industri wisata Labuan Bajo yang mendaftar ke ITX baru 21 perusahaan.