Tunjangan Belum Cair, Guru Ancam Mogok Mengajar
Sementara Ketua PGRI Kota Bengkulu Hery Suryadi, M.Pd mengatakan, tidak tertutup kemungkinan saat ini sudah banyak guru melakukan konsolidasi untuk melaksanakan aksi mogok.
‘’Sebenarnya malu setiap tahun dan setiap kali pembayaran tunjangan profesi guru selalu macet tidak tepat waktu. Di daerah lain selalu lancar. Masalahnya untuk guru SMA/SMK karena persoalan data. Mestinya operatornya yang perlu dievaluasi. Jangan sampai menghambat hak-hak para guru,’’ jelasnya.
Diakui Hery, jika para guru mogok, secara otomatis siswa akan dirugikan. Kemudian citra pendidikan jelas akan berdampak. Tetapi para guru juga tidak ingin hak-hak mereka ditahan-tahan.
Sebab sudah banyak guru yang memang hanya menunggu tunjangan tersebut untuk biaya hidupnya. Karena gaji mereka sudah habis dipotong bank.
‘’Harusnya permasalahan selama ini tidak terulang. Tetapi tetap saja penyakitnya tidak hilang. Akibatnya pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selalu lambat mengeluarkan SK Dirjend sebagai syarat pembayaran. Karena selain sering lambannya penyampaian laporan data guru serta tidak seriusnya operator dalam menjalankan kewajibanya,’’ demikian Hery.
Hery juga sangat menyayangkan belum dibayarkannya hak-hak para guru tersebut. Terutama di Kota Bengkulu untuk guru SMA/SMK sudah enam bulan belum dibayar.
Yakni triwulan II dan III ini. Sedangkan untuk guru non sertifikasi itu belum dibayarkan sama sekali sejak Januari 2017 ini.
‘’Kini yang untuk guru di Kota Bengkulu sekitar 2.800-an baik SMA/SMK sudah enam bulan. Kalau SD, SMP triwulan III ini belum. Padahal sesuai aturan itu paling lambat 7 hari setelah terhitung tiga bulan harus dibayarkan. Tapi kenyataanya sampai hari ini (kemarin,red) belum,’’ ujar Hery.