Turki Bebaskan Pengantin ISIS Asal Melbourne Karena Tak Ada Orang Lain yang Mengasuh Anaknya
Kasusnya masih ditunda sejak Oktober lalu.
Departemen Dalam Negeri menolak mengomentari kasus ini dengan alasan persidangannya masih tertunda.
Namun dikatakan, kewarganegaraan Australia dengan dua status kewarganegaraan secara otomatis batal jika pemegangnya "bertindak tidak sejalan dengan kesetiaan mereka kepada Australia, terlibat dalam tindakan terorisme, atau jika mereka berperang untuk, atau melayani, organisasi teroris di luar negeri."
Pembebasan Zehra di Turki sangat kontras dengan nasib 63 perempuan dan anak-anak Australia yang terjebak dalam kondisi berbahaya di kamp-kamp tahanan di Suriah.
Padahal, mereka telah berulang kali meminta pulang ke Australia, meski beberapa di antaranya terancam hukuman penjara yang lama.
Kamalle Dabboussy, ayah dari salah satu perempuan dan tiga anak yang masih ditahan di Suriah, mengaku prihatin karena Zehra sekarang bebas di Turki, sementara anak perempuannya serta perempuan Australia lainnya yang mengikuti anjuran pemerintah masih tertahan.
"(Zehra) bebas dan tampaknya perempuan lain yang kurang atau tidak diperhatikan pemerintah justru masih dihukum."
Zehra merupakan generasi ketiga imigran Australia. Ia adalah satu dari belasan warga Australia, termasuk dua perempuan, yang kewarganegaraannya dicabut sejak 2015 terkait dengan ISIS.