Turrima Menjaring Profesional Multinasional Kembangkan Pasar Ekspor Pupuk Organik
Yang unik, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen tempat pabrik pusat berlokasi.
Selain itu, mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari serta bersedia belajar mengaji pada kyai kampung.
“Ini yang menarik perhatian saya. Saya mengajukan diri agar bisa kembali hidup di desa yang tenang dan ngaji pada kyai kampung karena hidup tidak melulu masalah pencapaian dunia,” aku salah satu kandidat yang berlatar belakang manajerial industri farmasi dan FMCG nasional.
Mulyono mengatakan dari rekrutmen ini diharapkan bisa mendapatkan leader yang mampu menangani 9 site. Target ke depan ada perwakilan di setiap provinsi.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, sejak tiga tahun silam pemasaran pupuk organik Turrima sudah menembus pasar ekspor khususnya Afrika dan Kuwait. Sementara, untuk pasar dalam negeri, 40% diserap pasar B2B dan sisanya masuk pasar ritel.
Untuk pasar Afrika, jelas Mulyono, saat ini mereka baru mampu memenuhi permintaan 4-5 kontainer dalam satu tahun.
Padahal, permintaan dari benua hitam itu terus meningkat dari waktu ke waktu karena dinilai berhasil memperbaiki dan menyuburkan lahan pertanian di sana.
Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Afrika Tengah Gabriel Mbairobe sampai melayangkan surat penghargaan khusus karena prestasi tersebut.