Uang Pensiun untuk Dirikan Sigepi Institut
Sabtu, 16 Maret 2013 – 06:47 WIB
"Boleh dikatakan, saya adalah fighting director pertama di Indonesia. Sebab, sebelum itu, kebanyakan film bertema drama," imbuh pria yang mulai belajar bela diri di perguruan Perisai Diri tersebut.
Sayangnya, dunia perfilman pada akhir 70-an terus menurun. Octav pun berpikir untuk mencari peluang baru. Kebetulan, dia bertemu teman sekaligus mantan muridnya yang bekerja di Jerman. Saat itu, ide untuk mengajar pencak silat di Jerman pun tercetus. Alhasil, dengan tekad bulat, Octav rela meninggalkan istri dan empat anaknya di Indonesia untuk mengejar karir di Jerman.
"Kali pertama ke sini (Berlin, Red), saya tak tahu harus bagaimana. Jangankan pencak silat, Indonesia saja sama sekali belum dikenal waktu itu. Saya sampai harus mendapatkan mosi dari teman-teman saya agar pemerintah Jerman mengizinkan saya bekerja," ceritanya.