Uang Suara
Oleh: Dahlan IskanAnnar sendiri jarang di Makassar. Salah satu keluarganya menjadi perwira tinggi polisi di Jakarta. Maka perlu pendalaman khusus mengapa nama Annar dikaitkan dengan kasus uang palsu ini.
Apalagi, kata polisi, awal pencetakan uang palsu itu terjadi justru di rumah Annar di Jalan Sunu. Dengan mesin yang kecil. Lalu ditingkatkan ke mesin yang lebih besar di UIN.
Rasanya polisi perlu membuka saja siapa yang membeli mesin baru yang murahan itu. Uang siapa. Bagaimana pula bisa, sebelum itu, mencetak uang palsu di rumah Annar.
Sudah 17 orang diperiksa polisi. Sudah 11 orang jadi tersangka. Benarkah Andi Ibrahim dan Annar tahu detail soal pencetakan uang palsu ini. Jangan-jangan ada operator yang menggunakan dua nama tersebut.
Rasanya Annar perlu datangi panggilan polisi. Uang palsu begitu sensitif pada perekonomian. Kasus ini harus dibuka blak. Secepatnya pula. Agar cepat selesai.
Melihat peralatannya, ini bukan perkara rumit. Kecuali akan dibikin rumit.(*)