UAS
Oleh: Dhimam Abror DjuraidSistem pemerintahan Singapura adalah sekuler dengan memisahkan agama dari politik nasional.
Etnis Melayu yang muslim menjadi etnis minoritas dengan peran yang marginal.
Kemakmuran ekonomi Singapura yang konsisten selama 40 tahun terakhir menjadikan negara itu stabil.
Sebagai negara kecil, Singapura mempunyai ketakutan terhadap negara-negara tetangganya, terutama Maaysia dan Indonesia yang mempunyai penduduk mayoritas Muslim.
Singapura disebut sebagai ‘’Israel-nya Asia’’ karena hidup di tengah kepungan negara-negara tetangga yang berbeda ideologi.
Pemimpin Singapura Lee Kuan Yew bersaing keras dengan pemimpin Malaysia Mahathir Muhammad.
Kedua pemimpin ini mempunyai karakter yang hampir sama, yaitu sama-sama cenderung nasionalis yang chauvinistis.
Lee membanggakan identitas konfusianisme Singapura dan Mahathir sangat bangga dengan identitas Islam dan Melayu.
Mahathir menyadari bahwa bangsa Melayu tertinggal dari bangsa lain seperti China, India, dan Eropa yang menjadi penduduk Malaysia.
Karena itu, Mahathir menerapkan kebijakan ‘’affirmative action’’ yang memberi privilege kepada etnis Melayu bumiputera dalam bentuk pemberian kredit murah dan pendidikan gratis.