Udara Semakin Buruk, Warga Mulai Mengungsi Sekolah Diliburkan Lagi
jpnn.com - PEKANBARU - Kualitas udara Kota Pekanbaru masih di level berbahaya bagi kesehatan. Beberapa warga memilih untuk mengungsi bersama keluarga ke provinsi tetangga. Seperti yang dilakukan keluarga Betty (36), warga Jalan Meranti, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki.
Seperti dikutip dari Riau Pos (Grup JPNN), Minggu (13/9), Betty yang sudah berada di Padang mengungkapkan, ia terpaksa membawa anak-anaknya yang masih kecil mengungsi ke Padang. Ia tak sendirian. Bersama keluarga adiknya, Betty memilih Padang sebagai kota untuk mengungsi.
"Anak saya sudah batuk-batuk. Apalagi keluarga adik saya, sudah gantian masuk rumah sakit gara-gara asap. Kami terpaksa mengungsi," ujar Betty yang baru mengungsi pagi kemarin. Lanjutnya, adiknya bekerja di salah satu bank ternama. Di mana bank tersebut memfasilitasi para pegawai yang hamil, asma, memiliki balita untuk mengungsi ke Padang atau ke Medan.
"Jadi sama adik saya, kami naik mobil ke Padang," katanya sambil menambahkan udara Padang sedang diselimuti kabut asap tipis. Ibu tiga anak ini juga mengaku sedih karena sekolah anak pertamanya diliburkan akibat bencana asap. "Kasihan pendidikan anak-anak. Kalau kesringan libur, takut lupa dengan pelajaran," sebutnya.
Libur Sekolah Diperpanjang
Belum membaiknya kondisi udara, menyebabkan Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru kembali memperpanjang libur sekolah. "Kami kembali memperpanjang masa libur sekolah selama dua hari hingga Selasa (15/9). Kualitas udara semakin memburuk hingga level berbahaya," ujar Kadisdik Pekanbaru Prof Zulfadil.
Kadisdik menjelaskan, berdasarkan informasi dari Laboratorium Udara Badan Lingkungan hidup (BLH) Pekanbaru, indeks standar pencemaran udara (ISPU) berada di ring 720.
Sementara untuk Rabu (16/9), semua siswa kembali sekolah. Dengan catatan, jika kondisi udara tidak semakin memburuk. ”Kami akan evaluasi kondisi udara setiap hari. Jika pada Rabu kualitasnya membaik, maka para siswa kembali belajar seperti biasa,” sebutnya.