UIN Sunan Kalijaga Dinilai Sebagai Pelopor Persaudaraan Dunia dalam Keragaman
jpnn.com, YOGYAKARTA - PDI Perjuangan menilai UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di bawah kepemimpinan Rektor Prof. Al Makin mampu menjadi pelopor persaudaraan dunia.
Terlebih UIN Sunan Kalijaga mengambil langkah terobosan dengan memberikan gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus, dan Presiden Badan Kepausan untuk Dialog Lintas Agama Vatikan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot.
“Melalui perguruan tinggi, agama dan ilmu pengetahuan bersama-sama memperjuangkan bekerjanya kemanusiaan dengan menebar kebaikan," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam siaran pers yang diterima, Senin (13/2).
Menurut Hasto, pemberian gelar tersebut menunjukkan luasnya cakrawala berpikir UIN Sunan Kalijaga yang semakin mengukuhkan jati diri sebagai jembatan persaudaraan dunia dalam keragaman kemanusiaan.
“PDI Perjuangan merasa bangga, bagaimana UIN Sunan Kalijaga menjadi pelopor perjuangan kemanusiaan dengan mengedepankan toleransi, persaudaraan sejati seluruh umat manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, sebagaimana disampaikan dalam Al-Qur'an Surah Al-Hujarat ayat 13 yang dibacakan pada saat pembukaan,” ujar Hasto yang turut menghadiri acara.
Pengajar di Universitas Pertahanan itu menyampaikan apa yang telah dilakukan UIN Sunan Kalijaga semoga menjadi inspirasi perguruan tinggi Indonesia lainnya tentang pentingnya membangun kerja sama internasional.
"Dan menjadikan perguruan tinggi sebagai pelopor pembangunan peradaban Indonesia untuk dunia," tandas Hasto. (tan/jpnn)