Ultah, Wali Kota Risma Malah Dikerjain Pencuri Burung
Belum dijawab, tiba-tiba plakkk... Tri menampar "si pencuri". Tri menduga bahwa "pencuri" tersebut beberapa kali melakukan aksinya dan baru kali ini ketahuan. Risma kaget dengan tamparan itu.
“Sudah berapa kali kamu nyuri di sini? Ayo, ngaku. Jangan bohong,” tandas Tri.
“Ampun, Pak. Baru sekali ini. Saya terpaksa, Pak,” jawab pencuri itu.
Tiba-tiba, plaaaakkk. Tri menampar "si pencuri" itu lagi. Beberapa wartawan yang berada di ruangan Risma pun ikut memukul.
“Proses hukum saja, Pak Polisi,” ujar beberapa wartawan.
Beberapa saat kemudian, Risma mengenali suara si pencuri. Dia pun meminta kerpus hitam yang menutupi wajahnya dilepas. “Aku weruh sopo iki (Aku tahu siapa ini). Hayo, bukaen kerpusmu (Ayo, bukain penutup wajahnya),” katanya sambil membuka penutup kepala yang dipakai "si pencuri".
Begitu kerpus dibuka, geeerrrrrr, meledaklah tawa di ruangan orang nomor satu di Kota Surabaya tersebut. Ya, pencuri itu adalah maling bohong-bohongan. Itu merupakan bagian dari skenario untuk mengerjai Risma yang kemarin berulang tahun ke-53.
“Aku tadi mulai curiga. Kok, ada wartawan yang ikut memukul. Kan, tidak boleh main hakim sendiri. Saya juga mengenali suaranya,” ujar Risma.