Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

UN Bocor, Hasilnya tak Bisa Jadi Pemetaan Pendidikan

Jumat, 17 April 2015 – 20:23 WIB
UN Bocor, Hasilnya tak Bisa Jadi Pemetaan Pendidikan - JPNN.COM
UN Bocor, Hasilnya tak Bisa Jadi Pemetaan Pendidikan. Foto JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA - Selain banyaknya kunci jawaban UN yang menyebar ke siswa, UN 2015 memang membuat panik berbagai elemen masyarakat. Sebab, Kemenbud Dikdasmen juga mengumumkan adanya kebocoran naskah soal yang diunggah melalui Google Drive.

Hal itu membuat panik Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim. Bahkan, mereka siap melayangkan protes jika ada ketidakseimbangan pada hasil pemetaan pendidikan nasional.

Kadispendik Jawa Timur, Saiful Rachman menegaskan bahwa hasil UN PBT tidak dapat dijadikan dasar pemetaan pendidikan jika kebocoran terjadi untuk seluruh paket yang berlaku di semua provinsi.

“Kalau bocor semua, itu tidak bisa jadi pemetaan pendidikan,” kata Saiful seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (17/4).

Menurut Saiful, jika Pusat bijaksana, hasil UN PBT tidak perlu dijadikan pemetaan pendidikan. Meskipun soal tidak bocor ke seluruh provinsi, itu tetap bisa memengaruhi rata-rata tingkat kualitas pendidikan antarprovinsi.

Saiful menuturkan bahwa sejauh ini panitia provinsi maupun kabupaten/kota telah melaksanakan seluruh tahapan UN PBT maupun CBT yang sesuai dengan standar prosedur operasi (SPO).

Dia pun menjamin bahwa tidak ada kebocoran selama proses itu berlangsung. “Kalau ada kebocoran, itu bukan dari kita. Pasti dari luar,” tuturnya.

Mantan kepala SMKN 4 Malang tersebut menyatakan bahwa UN tidak mungkin dilaksanakan ulang. Dari sisi pembiayaan, UN khusus SMA/MA/SMK saja sudah menghabiskan lebih
dari Rp 18 miliar. Kalau UN sampai diulang, anggaran sebelumnya sia-sia dan bisa masuk kategori kerugian negara.

SURABAYA - Selain banyaknya kunci jawaban UN yang menyebar ke siswa, UN 2015 memang membuat panik berbagai elemen masyarakat. Sebab, Kemenbud Dikdasmen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News