Undang Gantung Diri pakai Tali Celana, Bukan Disiksa?
jpnn.com - BANDUNG – Para penghuni Lapas Banceuy, Bandung, marah. Mereka tak percaya bahwa Undang Kosim, 54, narapidana yang dicurigai membawa bingkisan berupa narkoba, mati gantung diri di ruang isolasi.
Para napi pun mengamuk. Rusuh. Sekitar pukul 07.30 kemarin (23/4), Lapas Banceuy terbakar. Seribu personel pasukan huru-hara Satuan Sabhara dan Brigade Mobil Polda Jabar diturunkan ke lapas khusus narkotika tersebut. Sejumlah napi melempari pasukan huru-hara yang merangsek ke dalam.
Batu-batu pun melayang ke luar lapas. Sempat terdengar dentuman yang mirip dengan suara petasan. Api berkobar di kantor bagian depan lapas tersebut.
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Jodie Rooseto mengatakan, kericuhan di dalam lapas itu dipicu aksi solidaritas.
”Mungkin tidak terima dengan keadaan itu. Tadi malam dia (Undang, Red) melakukan gantung diri. Bukan dianiaya. Bukan faktor kekerasan,” ucap Jodie di lokasi kejadian kemarin.
Sejumlah petugas terluka gara-gara lemparan batu para napi. Saat ini para napi sudah diamankan di sel masing-masing. Personel Brimob bersenjata menjaga di dekat sel.
Situasi Lapas Banceuy pun berangsur kondusif. Api mulai bisa dijinakkan oleh petugas dari Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung serta Kota Cimahi.
Di tempat yang sama, Kepala Lapas Kelas II-A Banceuy Agus Irianto mengatakan, Undang tewas gantung diri dengan tali celananya. ”Petugas menemukan sudah menggantung di pintu,” terang Agus.