UNESCO Apresiasi Geotourism Tracking Rinjani Lombok
jpnn.com - TORBAY – Forum yang concern di wisata geopark, The 7th International Conference on UNESCO Global Geopark 2016 di Kota Torbay, Inggris, 27-30 September lalu memberi angin segar bagi Lombok.
Presentasi yang disampaikan Azwin Malaon, Asdep Wisata Alam dan Buatan Kemenpar memperoleh respons positif. “Karena langsung bisa dirasakan dampak ekonomisnya bagi masyarakat lokal di seputar geopark,” kata Azwin Malaon.
Azwir menjelaskan bahwa ini adalah gagasan Menpar Arief Yahya saat kunjungan Wadirut BNI ke Gedung Sapta Pesona lalu. Dia membawa konsep Rumah Kretif BNI dan menggunakan dana CSR.
“Kami berkolaborasi, Kemenpar, BNI, ITB Bandung, dan Pemprov NTB –Nusa Tenggara Barat. Kami libatkan 5 kabupaten/kota dan kami minta 8 orang wakil untuk masing2 Kabupaten Kota yang diseleksi ketat oleh Kepala Bappeda Provinsi NTB,” ujarnya.
Lalu, bersama Tim ITB –Institute Teknologi Bandung--, pihaknya bersepakat untuk fokus di 5 produk wisata. Yaitu: Geotour, Geoculinary, Geohomestay, Geosouvenir dan Geoproducts atau E-Commerce-nya. Geohomestay dilakukan di Kota Mataram, Geoculinary di Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara. Geosouvenir di Lombok Timur.
“Semuanya berbasis pada jalur Geowisata yg sudah disepakati. BNI fokus di E-commerce dengan membangun Geopark Rinjani Mall, seperti yang sudah dilakukan dengan Banyuwangi Mall,” kata Azwir.
Apa yang sudah dilakukan? Tahun 2015 lalu, Kemenpar sudah fasilitasi semua stakeholder mulai dari Kementerian dan Lembaga, Provinsi, Kab/Kota dan para pelaku usaha Pariwisata, juga masyarakat untuk menyederhanakan 47 geo site yang dimiliki Geopark Rinjani.
Mereka sepakat untuk 4 Jalur Geowisata di atas. “Kita bangun dulu 4 jalur itu bersama-sama, saya sudah berbicara langsung dengan Gubernur NTB untuk bersama-sama membangun destinasi baru Geopark Rinjani, dan beliau setuju,” ungkapnya.