Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Uni Eropa Ingin Bantu Afghanistan, tetapi Perilaku Taliban Meresahkan

Senin, 04 Oktober 2021 – 16:57 WIB
Uni Eropa Ingin Bantu Afghanistan, tetapi Perilaku Taliban Meresahkan - JPNN.COM
Petinggi Taliban menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu, Minggu (15/8). Foto: Zabi Karimi/ AP - Aljazeera

jpnn.com, RIYADH - Perwakilan Tinggi Uni Eropa (EU) untuk Urusan Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Josep Borrell pada Minggu (3/10) mengatakan bahwa perilaku pemerintah Taliban hingga saat ini tidak terlalu menggembirakan.

Menurut Borell, setiap keruntuhan ekonomi di Afghanistan terbukti selalu diikuti peningkatkan risiko terorisme dan ancaman lainnya.

"Tentu ini sebuah dilema. Karena jika Anda mau berkontribusi untuk menghindari keruntuhan ekonomi sebuah negara, dengan cara tertentu, Anda bisa mempertimbangkan mendukung pemerintahnya. Tergantung perilaku mereka (Taliban). Dan perilaku mereka selama ini tidak terlalu menggembirakan," ujarnya.

Uni Eropa meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, tetapi menghentikan bantuan pembangunan. Langkah itu juga dilakukan oleh negara-negara lain dan Bank Dunia.

"Jika ekonomi (Afghanistan) runtuh, maka situasi kemanusiaan akan jauh lebih buruk. Tekanan bagi orang-orang untuk meninggalkan negara itu akan lebih besar, ancaman-ancaman teroris akan lebih besar, dan risiko dari Afghanistan yang mempengaruhi masyarakat internasional juga akan lebih besar," ujar Borrell.

Borrell, yang berbicara pada konferensi pers bersama mitranya dari Arab Saudi, juga mengatakan dia berharap pembicaraan tentang nuklir antara negara-negara kekuatan global dan Iran akan dimulai kembali di Wina "segera".

Borrell berada di Riyadh setelah mengunjungi Qatar dan Uni Emirat Arab.

Diplomat Uni Eropa itu mengatakan dia memberi tahu para mitranya tentang prospek memulai kembali pembicaraan nuklir dan berdiskusi dengan pejabat Arab Saudi tentang Yaman dan Afghanistan. (ant/dil/jpnn)

Uni Eropa mengaku menghadapi dilema besar terkait situasi Afghanistan yang terus memburuk sejak Taliban rebut kekuasaan

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News