Uniknya Sosialisasi Empat Pilar MPR di Panggung Toktan Pekanbariu
Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah menjelaskan bahwa MPR memilih Pagelaran Seni Budaya sebagai salah satu metode sosialisasi dengan tujuan untuk ikut melestarikan seni budaya daerah, termasuk kepada generasi muda.
“Hal ini penting dilakukan, karena di dalam seni budaya ada terdapat tuntunan, panutan, dan tentunya tontonan,” ujar Siti Fauziah.
Sementara itu, Idris Laena dalam paparannya mengatakan bahwa MPR juga diberi amanat oleh undang-undang untuk mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu, MPR juga ditugaskan untuk mengkaji apakah sistem ketatanegaraan yang ada sudah dilaksanakan sesuai dengan konsep atau belum.
Irdis juga menceritakan pengalaman ketika berkunjung ke beberapa negara di Timur Tengah yang selalu bergolak seperti Lebanon, Palestina, Yordania, dan Syiria.
Berdasarkan pengalaman itu, politikus asal Riau itu menjadi tahu bahwa pergolakan di negara-negara salah satunya dipicu konflik internal mereka.
Demikian pula ketika berkunjung ke Rusia, Idris menyaksikan di negara komunis itu terdapat gereja Kristen Ortodoks peninggalan kerajaan yang telah menguasai Rusia selama 300 tahun.
Saat itu, kata Idris, agama sangat berpengaruh. Namun setelah agama dijadikan alat kekuasaan maka timbul gerakan yang dimotori Marxisme dan Leninisme. Dan, Rusia pun menjadi negara komunis.