Universitas PGRI Semarang Dukung Pengembangan Desa Wisata
"Banyak pelatihan yang diajarkan oleh tim KKN. Tidak hanya pelatihan pengolahan getah nira menjadi gula semut, tetapi juga memberikan pelatihan menjadi tour guide, pengolahan homestay, sampai penanganan tanggap gawat darurat," imbuh Ahmad.
Di sisi lain, tiga dosen UPGRIS juga tergerak memajukan pariwisata saat turun ke Desa Bendosari, Plantungan, Kendal. Mereka adalah Ngasbun Egar, Fitri Yulianti, dan Siti Musarakoh. Ketiganya siap menyulap Bendosari menjadi desa wisata berbasis pertanian.
Pemberdayaan desa itu merupakan program pengabdian masyarakat yang ditangani tim Iptek Bagi Desa Mitra (IBDM) UPGRIS.
"Di Desa Bendosari ada wisata alam yang namanya Curug Jeglong. Di lokasi tersebut pengunjung disuguhi hutan pinus yang teduh. Ini menjadi modal utama Desa Bendosari untuk menjadi desa wisata dengan konsep eduwisata," ujar Ngasbun, Selasa (22/8).
UPGRIS bukan satu-satunya universitas yang bergerak memajukan pariwisata Indonesia.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa dan mahasiswi baru Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo juga sudah membuat gebrakan ketika menampilkan koreografi 10 Bali Baru, Kamis (17/8).
Saat itu, mereka menampilkan formasi dari kertas berwarna berdurasi 41,89 detik dalam Student Vaganza One Indonesia UNS 2017.
Kreativitas mahasiswa dan mahasiswi baru UNS itu berbuah penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Gebrakan yang dilakukan UPGRIS dan UNS sejalan dengan strategi pentahelix ABCGM yang digaungkan Menpar Arief Yahya.