UNS Surakarta Janjikan Bantuan Hukum Bagi Korban dan Panitia Diklatsar Menwa
"Setiap hari saya suruh istirahat di asrama karena mereka tidak diizinkan untuk masuk ke markas Menwa. Seluruh kegiatan yang menggunakan kekuatan fisik juga sudah kami hentikan," ujar dia.
Menurut Prof Yunus, pihak kampus juga memberikan penjaminan kepada pihak keluarga hingga persoalan ini bisa tuntas, apalagi korban meninggal akibat dugaan kekerasan.
Ditanya masalah luka fisik pada tubuh Gilang Endi, Prof Yunus mengaku tidak melihat ada luka ketika ikut melihat jasad Gilang ketika diautopsi.
"Saya tidak bisa melihat ada lebam atau tidak. Saya tidak melihat wajah ada lebam. Fisik, dada hingga perut saya juga tidak lihat lebam-lebam," ungkapnya. (mcr21/jpnn)