Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Usai Gempa, Tarif PSK di Tondo Turun, Bisa Rp 50 Ribu

Senin, 08 Oktober 2018 – 10:58 WIB
Usai Gempa, Tarif PSK di Tondo Turun, Bisa Rp 50 Ribu - JPNN.COM
PSK kena razia. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, PALU - Mayoritas pekerja seks komersial atau PSK di Tondo, Palu Sulawesi Tengah pulang ke kampung halamannya usai gempa Palu. Namun, masih ada yang bertahan dan beroperasi di indekos mereka.

Ridwan Marzuki-Nurhadi, FAJAR

Akses masuk ke Tondo relatif lengang. Hanya satu dua kendaraan yang lewat. Di dekat pertigaan, awak Fajar memarkir motor matik di bawah pohon. Sembilan pohon masih berderet rapi di sebelah selatan sebelum sampai ke pintu belakang sebuah rumah besar. Usianya kira-kira lima tahunan. Aneka diameter. Kru Fajar berteduh di bawah pohon yang paling rindang.

Sekitar 15 menit, seorang kenalan menghampiri. Dari arah Jl RE Martadinata, Kota Palu. Sebuah jalan nasional, penghubung antarprovinsi di Sulawesi. Bagian dari jalan Trans-Sulawesi. Jalan ini menghubungkan Palu, Donggala, dan Toli-toli. Edy namanya. Ada tato di lengannya. Dia menguasai wilayah itu. Sudah lama menetap di Palu. Setelah bertegur sapa, kami menyalakan mesin motor. Dia menjadi pemandu awak Fajar yang mengikuti dari belakang.

Bagi yang tak biasa, tidak akan tahu bahwa jalanan yang dilalui itu merupakan akses menuju sebuah kawasan prostitusi yang disebut-sebut terbesar di Sulawesi itu. Yang usianya telah lama.

Tak ada petunjuk sama sekali bahwa ada penjaja seks di sana. Di ujung jalan dengan lebar delapan meter tanpa trotoar. Untuk masuk ke sana, warga sekitar akan dengan sederhana menjelaskan seperti ini: di sebelah kanan Jl RE Martadinata, ada kantor pemasaran sebuah merek otomotif.

Di depan showroom itulah ada jalanan. Pertigaan tepatnya. Masuk ke situ. Lebih sederhananya lagi, masuk ke lokalisasi itu, cukup menanyakan Tondo Kiri. Semua warga pasti mengetahuinya.

Tondo Kiri dan Tondo Kanan, sebetulnya bukanlah nama resmi administratif. Dibuat hanya untuk membedakan antara kompleks permukiman dan kawasan lokalisasi prostitusi. Data Pemkot Palu, Kelurahan Tondo memiliki luas 55,16 kilometer per segi. "Dahulu, di sini hanya hutan," ujar Edy sesampai di ujung gang dan memarkir motor di depan sebuah tempat karaoke, Minggu, 7 Oktober.

Bagi yang tak biasa, tidak akan tahu bahwa jalanan yang dilalui itu merupakan akses menuju kawasan prostitusi yang disebut-sebut terbesar di Sulawesi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News