Usul Nama Achmad Century buat Bayi Idrus Marham
Minggu, 28 Februari 2010 – 06:25 WIB
Intrik-intrik politik juga tidak jarang melibatkan wartawan. Contohnya, seorang anggota pansus dari partai koalisi yang terkenal vokal beberapa kali memberikan informasi penting terkait dugaan aliran dana ke partai tertentu. Namun, anggota pansus itu tidak mau namanya disebut-sebut. "Jadi, informasinya seperti itu. Tapi, jangan tulis saya yang ngomong. Kalian (wartawan) coba pinjam mulut anggota pansus lain, biar mereka yang ngomong. Soalnya, kalau saya atau anggota dari partai saya yang ngomong, bisa marah-marah itu orang-orangnya presiden," ujarnya.
Tentu saja, masih banyak kisah lain yang tidak bisa ditulis di sini karena terkadang sangat tendensius dan menyerang pribadi atau partai tertentu. Tapi, meski penuh dengan intrik politik, pansus juga memiliki warna lain, yakni humanis. Meski sering beradu argumentasi, beradu mulut dengan emosi tinggi, saat keluar ruang pansus para anggota yang berbeda pandangan sering saling memuji argumentasi yang disampaikan lawan bicaranya.
Entah sekadar basa-basi atau sungguh-sunggu, pujian tersebut dilontarkan para anggota pansus sambil tidak jarang menepuk-nepuk pundak. Kata-kata maaf pun sering terucap. "Sorry bos, tadi agak emosi." Begitu kira-kira ucapan yang sering terdengar. Lalu, di manakah biasanya mereka saling memuji dan meminta maaf" Ternyata, itu dilakukan saat mereka bertemu di toilet.