Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Video Kampanye Ahok, Antara Halusinasi dan Realitas

Oleh: Zaenal A Budiyono*

Selasa, 11 April 2017 – 17:57 WIB
Video Kampanye Ahok, Antara Halusinasi dan Realitas - JPNN.COM
Salah satu potongan gambar dari video kampanye Ahok-Djarot untuk pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Foto: YouTube

jpnn.com - Publik kembali diajak berpolemik soal Basuki T Purnama (Ahok). Kali ini, polemik itu menyangkut video kampanye Calon Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Djarot S Hidayat itu.

Mari kita cermati video itu. Pada awal video ditampilkan kerumunan orang yang sedang marah dan menggedor-gedor mobil. Secara sengaja, arah kamera membidik “para pelaku” yang sebagian mengenakan pakaian dan atribut-atribut keagamaan yang diidentikkan dengan kelompok muslim.

Karena ini video kampanye, maka hampir pasti isinya disetujui oleh tim pemenangan pasangan kandidat. Oleh karenanya mereka harus menjelaskan ke publik secara resmi, apa pesan yang ingin disampaikan dari video 'provokatif' tersebut.

Sejauh ini, pendukung Ahok tidak ada yang meminta maaf. Mereka justru menganggap video itu sebagai realitas di masyarakat.

Tentu penilaian semacam ini bertolak-belakang dengan realitas yang terjadi di masyarakat, khususnya umat Islam di Jakarta. Aksi 411 dan 212 yang diklaim sebagai aksi terbesar dalam sejarah republik Indonesia, justru berjalan aman dan damai. Aparat keamanan pun mengakuinya.

Ketika massa umat Islam yang berkumpul di lokasi dan waktu yang sama, ternyata tak ada korban, tak ada caci-maki, tak ada diskriminasi. Bahkan ada pasangan calon penganti non-muslim justru dikawal oleh peserta Aksi Bela Islam.

Maka, video keberagaman versi Ahok terkesan menegasikan realitas di masyarakat yang mereka klaim. Jelas video ini jauh dari realitas masyarakat Jakarta itu sendiri.

Tapi dalam perspektif yang lebih luas, umat Islam Indonesia merupakan benteng keberagaman sekaligus mengawal konsolidasi demokrasi. Hal itu juga sudah memperoleh pengakuan dari dunia dengan gelaran Bali Democracy Forum (BDF) yang rutin digelar sejak 2008 hingga saat ini. Setiap tahun pesertanya terus meningkat.

Publik kembali diajak berpolemik soal Basuki T Purnama (Ahok). Kali ini, polemik itu menyangkut video kampanye Calon Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close