Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Voting Melelahkan Menangkan Said Agiel

Minggu, 28 Maret 2010 – 06:46 WIB
Voting Melelahkan Menangkan Said Agiel - JPNN.COM
Setelah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, Said Agiel Siradj langsung menegaskan komitmennya menjalankan visi misinya menjelang muktamar. Ia menegaskan, akan membersihkan NU dari tarik menarik kepentingan politik praktis dan membawa NU kembali ke pesantren. FOTO :/FAJAR/JPNN
MAKASSAR--Proses melelahkan pemilihan rais aam dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang manjadi akhir semua proses muktamar ke-32 NU di Asrama Haji akhirnya menetapkan KH Sahal Mafudz sebagai Rais Aam dan KH Said Agiel Siradj. Dalam voting yang berlangsung lebih dari sembilan jam, mayoritas muktamirin menghendaki mereka menjadi pemimpin NU lima tahun

ke depan.

Usai ditetapkan, Said Agiel Siradj langsung menegaskan komitmennya menjalankan visi misinya menjelang muktamar. Ia menegaskan, akan membersihkan NU dari tarik menarik kepentingan politik praktis dan membawa NU kembali ke pesantren. "Saya ingin membersihkan ulama dari tarik menarik kepentingan politik praktis. Kita ingin menjadikan NU bersih dari kepentingan politik, sebagai kepanjangan pesantren yang kita semua tahu di pesantren ada agama, ada ilmu, ada akhlak, ada peradabadan, budaya, kesederhanaan, kemandirian dan persaudaraan yang sangat kokoh," tegas Said dalam jumpa pers di Asrama Haji Sudiang malam tadi.

Ia mengatakan, pihaknya akan merevitalisasi pesantren. Itu sebagai prinsip atau paradigma membangun masyarakat khususnya warga nahdiyin. "Semua itu berangkat dari semangat. Revitalisasi pesantren dengan mengkonseptualkan kitab kuning. Karena kita tidak bisa lepas dari itu," katanya didampingi Slamet Effendi Yusuf yang juga pesaingnya dalam perebutan posisi ketua umum PBNU.

Bagi Said, pesantren lah yang akan menyelamatkan jati diri umat Islam dan lebih umum untuk bangsa. Makanya misi dia NU kembali ke pesantren. "Di tengah era globalisasi yang sangat keras, tarik menarik yang sangat keras, dari kanan radikalisme, sektarian, teroris, dari kiri sekuler, liberal, maka berangkat dari prinsip pesantren itulah kita bisa menyelamatkan jati diri, nilai-nilai dan bangsa

MAKASSAR--Proses melelahkan pemilihan rais aam dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang manjadi akhir semua proses muktamar ke-32

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close