Wacana Pilkada oleh DPRD, Ridwan Kamil: Contohlah India
jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil tidak setuju dengan wacana pilkada dipilih oleh DPRD. Karena selama hampir 20 tahun, kata Emil -panggilan Ridwan Kamil- masyarakat Indonesia memilih kepala daerah secara langsung.
Emil mengatakan, meskipun ada beberapa kekurangan dalam pilkada langsung, namun lebih baik daripada pemilihan tidak langsung.
"Memang faktanya pilkada itu mahal, tapi kalau mau dikembalikan ke DPRD, saya kira secara pribadi kurang tepat. Lebih baik kita wacanakan bagaimana bikin pilkada murahnya, begitu," kata Emil, Rabu (20/11).
Emil kemudian memberi contoh, di India yang jumlah penduduknya jauh lebih banyak melaksanakan pemilihan secara digital sehingga bisa lebih murah.
Sementara di Indonesia, katanya, masih harus memakai prosedur manual, termasuk menggunakan saksi. Dia menuturkan, setiap pasangan calon di pilkada setidaknya harus menempatkan seorang saksi di tiap TPS.
Menurutnya, untuk di wilayah Jabar ada sekitar 70 ribu TPS dan setiap saksi harus diberi anggaran sekitar Rp 100 ribu per orang.
"Dan kalau boleh jujur ya, biaya termahal itu biaya saksi. Banyak yang harus menyediakan dan harus membayar," kata dia.
Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018, Emil harus menggadaikan motor Harley Davidson kesayangan miliknya dan sejumlah barang lainnya untuk menutupi biaya pilkada yang sangat mahal.