Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Waduh..Pembunuhan dengan Sianida Kembali Terjadi

Dua Korban Tewas, Dua Sekarat

Sabtu, 12 Maret 2016 – 08:30 WIB
Waduh..Pembunuhan dengan Sianida Kembali Terjadi - JPNN.COM

Dua di antaranya, anjing yang bernama Lady dan Cindy sudah dalam keadaan mati, sedangkan seekor Golden Retriever jantan bernama Yoki dalam kondisi sekarat. Antonius kemudian menelepon rekannya dan minta bantuan membawa Yoki ke klinik hewan terdekat. Yoki akhirnya bisa selamat. ”Saat itu saya sadar anjing saya baru diracun. Dua anjing kami tak tertolong, mereka mati di tempat, yaitu dua anjing betina jenis black labrador betina dan jenis golden retriever bernama Lady berusia satahun dan Candy berusia 3,5 tahun,” paparnya. 

Sedangkan dua anjing yang sekarat, terang Antonisu juga, adalah dua jantan jenis beagle dan golden retriever bernama Bilbo dan Yoki. Menurutnya juga, dari hasil keterangan dua klinik hewan yakni Klinik Hewan Rajanti di Tangerang dan Klinik Bali Feed di Bogor, memastikan kalau racun yang digunakan pelaku adalah racun sianida.

”Racun itu yang sangat canggih. Racunnya dimasukan ke dalam botol kecil, lalu diikat di potongan ayam sebagai umpan yang dilempar ke dalam halaman rumah saya. Jadi pelaku memang sudah berniat ingin membunuh anjing kami,  karena dia sudah prepare (persiapan),” papar Antonius.

Ditegaskan Antonius, selama ini dia dan keluarganya tidak pernah ada masalah dengan lingkungan sekitarnya, khususnya dengan para tetangga rumahnya. Apalagi di lingkungan rumahnya di Perumahan Nusa Loka banyak pula yang memelihara anjiing. 

”Kalau apa motifnya, saya tidak tahu. Kami hanya keluarga biasa, saya dan isteri hanya pensiunan. Dalam mengisi waktu kami habiskan untuk merawat anjing-anjing kami . Yang jelas kami sudah 20 tahun tinggal di rumah kami itu. Jadi saya tahu persis tetangga di depan, samping, dan belakang. Dan saya yakin tetangga tidak seperti itu. Saya tahu persis lingkungan” kata Antonius.

Ia juga menuturkan, dirinya dan keluarga sangat dekat dengan anjing-anjingnya. Setiap hari, mereka tidak pernah diikat dan tidur di dalam rumah. ”Mereka anjing anjing itu bebas lepas di dalam rumah dan di halaman. Hanya kalau keluar rumah baru kami ikat,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu anggota komunitas anjing atas nama Meliana yang turut mendampingi pelapor mengatakan pihaknya juga sudah membawa sisa ayam untuk dicek laboratorium di Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor Jawa Barat. ”Hasilnya keluar tanggal 3 Maret 2016 lalu dengan nomor pengujian LB. 16/112.Kkesimpulannya racun itu positif sianida. Takarannya saya tidak tahu, namun berdasarkan informasi bisa untuk satu RT,” ungkap Meliana. (ind/dil/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News