Waduh..Pembunuhan dengan Sianida Kembali Terjadi
Dua Korban Tewas, Dua Sekaratjpnn.com - JAKARTA - Tak terima empat ekor anjingnya diracun orang mengunakan sianida, Antonius Timmerman (59) dan keluarganya melapor kasus ke Polda Metro Jaya. Mereka benar-benar berang lantaran dua di antara anjing tersebut mati ditempat, dan dua lainnya kini dalam kondisi kritis.
Sesuai surat laporan polisi bernomor LP/1168/III/ 2016/PMJ/Ditreskrimum, Antonius menuduhkan pasal 406 ayat (2) tentang pembunuhan dan penganiayaan terhadap satwa juncto pasal 302 KUHP dengan ancaman hukuman 2,8 tahun terhadap siapa saja pelakunya bila tertangkap dan Pasal 406 KUHP.
Saat membuat laporan, Antonius juga menyerahkan hasil penelitian dari rumah sakit hewan terkait penyebab kematian dua anjingnya dan sample racun dari yang selamat. Namun bukti paling kuat adalah sebuah botol kecil yang tertinggal di dalam daging ayam yang dilemparkan pelaku kepada keempat anjingnya itu. Botol itu diduga adalah wadah yang digunakan pelaku untuk menyimpan sianida.
”Yang kami masalahkan adalah sesuatu yang berharga milik kami, yaitu properti kami yang dirampas nyawanya begitu saja. Anjing ini sangat berharga buat kami. Lalu ada orang yang lewat melemparkan daging ayam berisi racun kepada anjing kami, yang membuat dua anjing kami mati di tempat, dan dua lagi sekarat sampai sakarang. Lalu selesai begitu saja? Tidak bisa, buat kami tindakan pelaku harus ada pertanggungjawabannya. Makanya kami berharap polisi mengusutnya dan bisa menangkap pelakunya,” beber Antonius dengan nada geram saat melapor di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/3).
Dikatakan Antonius, keampat anjingnya itu diracun pada Sabtu petang (20/2) lalu di halaman rumahnya di Jalan Samosir Blok H5 No.17 Perumahan Nusa Loka, BSD, Kota Tangerang Selatan, Banten. Selama ini hewan-hewan peliharaanya itu memang dibebaskan berkeliaran di halaman rumahnya itu karena memang tak pernah dikandangi.
Saat itu dirinya sedang sendiri di rumah, karena istrinya sedang berada di luar negeri, sedangkan anaknya masih bekerja. Menurut Antonius, petang hari itu empat ekor anjingnya sedang diberi kesempatan bermain di pekarangan rumah. Sehabis anjing-anjing makan sore, keluarga itu memang biasanya memberi kesempatan anjing-anjingnya untuk bermain di pekarangan.
Sebab biasanya anjing akan buang air besar (BAB) dan kencing. Sementara anjing bermain di pekarangan, Antonius berdiam di dalam rumah. Saat dia keluar beberapa menit kemudian untuk memasukkan peliharaannya itu, Antonius kaget melihat anjingnya sudah terkapar. Tiga anjingnya sudah tergeletak tak berdaya, sedangkan satu anjing lainnya masih mengunyah sesuatu
Ia melanjutkan, saat itu begitu melihat salah satu anjingnya yang bernama Bilbo sedang mengunyah sesuatu, Antonius menghampiri lalu memaksa mengeluarkan makanan yang tengah dikunyah anjing tersebut. Dia juga memaksa Bilbo agar memuntahkan isi perutnya. Setelah itu Antonius mengecek anjing-anjing yang terkapar.