Wagner Group, Tentara Sewaan Putin yang Tak Pandang Bulu & Bertempur bagi 1 Klien
Rusia membantah tuduhan itu. Kremlin menyebut serangan itu dilakukan pasukan pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebagian besar kelompok penyerang itu berbicara dengan bahasa Rusia. Mereka juga didukung tiga unit tank T-72 buatan Rusia.
Kelompok penyerang yang diperkirakan terdiri atas 500 personel juga didukung serangan udara. Pasukan AS kalah kekuatan pada pertempuran itu.
James N Mattis sebagai menteri pertahanan AS saat itu langsung memerintahkan Jenderal Joseph F Dunford selaku komandan staf gabungan memusnahkan kelompok penyerang. AS langsung mengerahkan pesawat tempur F-15, F-22, bomber B-52, dan drone Reaper untuk menahan gempuran Wagner Group.
Hal itu membuat Profesor Sean McFate -pakar strategi dari Universitas Georgetown- mengkhawatirkan kekuatan Wagner Group. Sebab, AS sampai harus mengerahkan pasukan elitenya dan pesawat canggih untuk mengalahkan 500 tentara bayaran.
"Apa jadinya ketika mereka menjadi ribuan, lima ribu?" ujar McFate kepada The Times.
Pemerhati militer Rusia, Mikheil Saakashvili, menduga Putin menginvasi Ukraina untuk menyasar negara lain. Menurutnya, bisa jadi sasaran Putin selanjutnya ialah Finlandia atau Swedia.
"Ada kemungkinan pasukan pribadinya sudah berada di Skandinavia untuk menyiapkan jalan," ujarnuya.(Daily Star/The Times/JPNN.com)