Wagner Group, Tentara Sewaan Putin yang Tak Pandang Bulu & Bertempur bagi 1 Klien
jpnn.com - Presiden Rusia Vladimir Putin tak hanya memiliki tentara berjumlah besar dengan persenjataan mengerikan. Mantan perwira intelijen Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) itu juga menggandeng grup tentara swasta bernama Wagner Group.
Kesatuan itu tidak ada dalam dokumen resmi Kremlin atay Istana Kepresidenan Rusia. Wagner Group merupakan organisasi tentara bayaran yang dipakai Putin untuk mengobarkan perang berdarah di perbatasan area Traktat Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Saat ini, Wagner Group dalam posisi berhadap-hadapan dengan pasukan elite Amerika Serikat. Media Inggris The Daily Star menyebut Putin menggunakan militer swasta itu sebagai proksi.
Sebelum Putin memerintahkan tentara Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2024, para personel Wagner Group telah menyusup ke negeri pimpinan Presiden Volodymyr Zelensky itu. Organisasi yang menggunakan emblem bergambar tengkorak itu pula yang meletakkan dasar-dasar invasi militer Rusia ke Ukraina.
Sebagai kelompok tentara bayaran, Wagner Group mirip dengan Blackwater di AS. Namun, organisasi paramiliter pimpinan Yevgeny Prigozhin itu hanya punya satu klien, yakni Putin.
Atas dasar perintah Putin, Wagner Group melibatkan diri dalam perang sudara di Republik Afrika Tengah (CAR). Pada Februari 2021, seorang perempuan muda asal CAR mengaku diculik dan diperkosa tentara bayaran Rusia.
"Mereka menyiksaku seperi seekor binatang," kata perempuan berusia 20 tahun itu.
Pada peristiwa lain, seorang saksi mata mengungkapkan anggota Wagner Group menembak tanpa pandang bulu ke arah kerumunan warga yang berlindung di sebuah masjid.